Pada saat mempelajari pewarisan sifat pada tanaman jagung pada 1940-an, Barbara McClintock mendapati unsur genetik tertentu (segmen DNA) yang dapat bergerak pada satu lokasi kromosom. Gerak gen dari satu kromosom ke kromosom lain ini dikenal sebagai “transposon”. Gen-gen ini dapat mengacaukan, contohnya pada jagung india, transposon mengacaukan gen-gen pigmen dalam sel sehingga dihasilkan biji berbintik-bintik. Setelah tahun 70-an, trasposon ditemukan dalam E. coli dan era rekombinasi DNA dimulai. Pada tahun 1983, beliau menerima hadiah nobel untuk hasil kerjanya.
Beberapa bukti terakhir menunjukkan bahwa semua organisme yang sama dengan prokariota dan eukariota mempunyai trasposon. Ahli biologi lain telah menemukan transposon kopi dan tempel, yang menginggalkan kopian asli di belakang ketika bergerak. Jenis trasposon ini bertanggung jawab pada proliferasi penanggulangan kacau DNA pada genom manusia. Transposon bereaksi dengan mutagen alami. Berkat penemuan beliau, transposon-transposon tersebut kini dapat membantu menimbulkan keanekaragaman genetik, merupakan faktor penting evolusi, bahan, transposon telah berimplikasi dalam penanganan beberapa kasus kanker. Barbara McClintock adalah salah satu ahli biologi terbaik pada abad ke-20 ini.
0 komentar:
Posting Komentar