Senin, 08 Maret 2010

Zigomicota



Fungi zigot membentuk struktur dikariotit yang resisten selama reprodukai seksual
Para ahli telah mendeskripsikan sekitar 600 zigomisetes atau fungi zigot. Fungi-fungi ini sebagian besar adalah organism yang hidup di darat dan hidup di salam tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Salah satu kelompok besar yang penting membentuk mirkohiza, yaitu asosiasi mutualistik zigomisetes dengan akar tumbuhan.Hhifa zigomisetes adalah hifa senositik, dengan septa yang hanya ditemukan di tempat sel reproduksi terbentuk. Nama divisi ini berasal dari zigosporangia, struktur resisten yang terbentuk selama reproduksi seksual.
Salah satu jenis zigomisetes yang umum adalah kapang roti hitam, Rhizopus stolonifer, kadang-kadang masih merupakan hama rumah tangga, meskipun telah dilakukan penambahanpengawet pada sebagian besar makanan olahan. Hifa horizontal menyebar di seluruh makanan, menembus, dan menyerap nutrien. Dalam fase aseksual, sporangium-sporangium bbulat berwarna hitam berkembang pada ujung hifa yang tegak. Di dalam masingmasing sporangium, ratusan spora haploid berkembang dan tersebar melalui udara. Spora yang kebetulan jatuh pada makanan yang lembab akan berkecambah, tumbuh menjadi miselia baru. Jika kondisi lingkungan semakin memburuk, misalnya jika makanan sudah habis, dan terdapat kehadiran miselia dari tipe perjodohan yang berlawanan (dengan nukleus yang secara genetik berbeda), spesies Rhizopus ini bereproduksi secara seksusal. Zigosporangia yang terbentuk resisten terhadap pembekuan dan pengeringan dan secara metabolis tidak aktif. Ketika keadaan membaik, zigosporangia melepaskan spora haploid yang secara genetik beragam, yang kemudian menkolonisasi substrat baru tersebut.
Beberapa zigomisetes sesungguhnya dapat mengarahkan sporanya. Salah satunya adalah Pilobulus, sejenis fungi yang menguraika kotoran hewan. Pilotubulus membenkokkan hifanya yang mengandung sporangium ke arah cahaya, arah dimana sumput-rumputan akan tumbuh. Keseluruhan sporangium itu akan pecah dari ujung hifa, kadang-kadang terpelenting dan mendarat sejauh dua meter. Adaptasi ini menyebarkan spora menjauhi kumpulan kotoran dan pindah ke rumput-rumputan di sekitarnya, yang akan dimakan oleh herbivora seperti sapi. Siklus spora ini berakhir ketika hewan tersebut menebarkan spora dalam feses.

0 komentar:

Posting Komentar