Sabtu, 28 Agustus 2010

Virus

Adenovirus

Virus merupakan organism aselular (bukan sel), dia tidak memiliki organel-organel seperti pada makhluk hidup lain. Virus tidak dapat bereproduksi sendri, dia hanya bisa bereproduksi di dalam sel hidup.
Sejarah penemuan virus

Adolf Meyer (jerman) pada tahun 1883 menyelidiki penyakit yang mennyerang daun tembakau (menyebabkan bintik-bintik kuning). Ia berkesimpulan bahwa penyakit pada daun tembakau disebabkan oleh organism yang lebih kecil dari bakteri.




T virus
Pada tahun 1893, Dimitri Ivanowsky (Rusia) melakukan penyelidikan yang sama dengan cara menyaring ekstrak dari daun tembakau dengan menggunakan saringan bakteri. Ia berhipotesis bahwa penyakit itu disebabkan oleh bakteri, maka organisme tersebut tidak dapat melewati saringan bakteri. Akan tetapi, setelah hasil saringan disuntikkan ke pohon yang sehat, ternyata pohon tersebut terjangkit penyakit mosaic. Namun, Ivanowsy tetap berkesimpulan bahwa yang menyebabkan penyakit mosaik adalah bakteri pathogen, bakteri yang berukuran lebih kecil dari bakteri biasa yang menghasilkan racun.

Pada tahun 1897, M. W. Beijericnk melakukan penelitian lebih lanjut pada daun tembakau. Ia berkesimpulan bahwa penyebab penyakit pada daun tembakau adalah oeganisme yang berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya dapat hidup di dalam tubuh makhluk hidup lain.

Wandell Stanley (amerika serikat) pada tahun 1935 telah berhasil mengkristalkan organism patogen dari daun tembakau. Organism tersebut kemudian diberi nama Tobacco mosaic virus (TMV). Ia juga menunjukkan bahwa virus mempunyai protein dan asam nukleat.

Karakteristik virus
1.       Ukuran tubuhnya rata-rata antara 0,02-0,3 µm dan yang paling besar berukuran 200 nm
2.       Tersusun atas asam nukleat (DNA dan RNA) yang dilindungi oleh lapisan protein yang disebut kapsid
3.       Memiliki bentuk yang beraneka ragam
4.       Hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup
5.       Dapat dikristalkan
6.       Pada umumnya setabil pada pH 5,0-9,0
7.       Dapat dinonaktifkan dengan sinar ultraviolet atau sinar X
8.       Tidak terpengaruh oleh zat antibiotic atau zat anti kuman
9.       Dapat berperan sebagai agen penyakit, artunya virus dapat menginfeksi sel atau dapat menebabkan  perubahan, gangguan fungsi, atau kematian sel.
10.   Dapat berperan sebagai agen genetika, berarti dapat menyebabkan perubahan genetika pada sel yang terinfeksi

Struktur tubuh Virus


Reproduksi virus
Reproduksi virus dibagi menjadi dua yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

siklus litik

a.       Siklus litik

1.       Adsorbsi
Pada proses ini, virus menempel ke sel inang.

2.       Penetrasi
Virus mengeluarkan enzim Lisozim untuk melubangi dinding sel inang, kemudian memasukkan DNA virus kedalam sel inang.

3.       Replikasi
Setelah DNA virus mengambil alih metabolisme sel, kemudian DNA virus mensintesis bagian-bagian tubuh virus.

4.       Perakitan
Setelah bagian-bagian tubuh virus terbentuk, kemudian terjadi proses perakitan bagian-bagian tubuh virus menjadi virus yang utuh.

5.       Lisis
Pada fase ini, virus yang telah terbentuk akan keluar dari sel inang dengan cara merusak sel.

b.      Fase lisogenik

siklus lisogenik

1.       Adsorbsi
Pada proses ini, virus menempel ke sel inang.

2.       Penetrasi
Virus mengeluarkan enzim Lisozim untuk melubangi dinding sel inang, kemudian memasukkan DNA virus kedalam sel inang.

3.       Penyisipan gen
          Setelah DNA virus masuk, kemudian dilanjutkan dengan penyisipan DNA virus kedalam DNA sel dan       kemudian disebut dengan provirus. (khusus untuk sel inang sang diinfeksi bakteriofage, disebut profage)

4.       Pembelahan
           Setelah terbentuk provirus, sel akan membelah, dan hasil pembelahan sel telah terinfeksi virus. Setelah   terbentuk banyak provirus atau setelah sistem kekebalan sel melemah, virus akan melanjutkan   perkembangbiakan dengan proses eklipase (replikasi, perakitan, lisis)

Untuk info lainnya, akan di-posting pada postingan selanjutnya.

1 komentar:

yusuf galih aji putra mengatakan...

monerane sisan

Posting Komentar