Tampilkan postingan dengan label knowledge. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label knowledge. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 November 2010

Auksin

Auksin adalah hormon yang hanya terdapat pada tumbuhan khususnya pada ujung-ujung tanaman seperti pada ujung akar dan tunas. Ini adalah hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.


meristem 

Sabtu, 28 Agustus 2010

Virus

Adenovirus

Virus merupakan organism aselular (bukan sel), dia tidak memiliki organel-organel seperti pada makhluk hidup lain. Virus tidak dapat bereproduksi sendri, dia hanya bisa bereproduksi di dalam sel hidup.
Sejarah penemuan virus

Adolf Meyer (jerman) pada tahun 1883 menyelidiki penyakit yang mennyerang daun tembakau (menyebabkan bintik-bintik kuning). Ia berkesimpulan bahwa penyakit pada daun tembakau disebabkan oleh organism yang lebih kecil dari bakteri.


Minggu, 22 Agustus 2010

Dasar-Dasar Klasifikasi

BERDASARKAN PERSAMAAN
Kita dapat mengelompokkan maklhuk hidup berdasarkan mersamaannya seperti pada sapi dan kuda.
Dengan mengamati ciri-cirinya kita dapat memasukkan kuda dan sapi kedalam kelompok hewan bertulang belakang, atau kedalam kelompok hewan menyusui (mamalia) karena memiliki kelenjar susu. Kuda dan sapi juga dapat dimasukkan kedalam kelompok hewan tetrapoda (berkaki empat) karena sama-sama memiliki empat kaki.

Martinus Willem Beijerinck

Martinus Willem Beijerinck (1851-1931) merupakan seorang ahli mikrobiologi dan botani dari belanda. Beijerinck dianggap sebagai penemu virology. Pada tahun 1889 ia melakukan percobaan filtrasi dan membuktikan bahwa penyakit mozaik tembakaudesebabkan oleh mikroorganisme yang lebih kecil dari bakteri. Ia menamakan pathogen ini sebagai virus. Sebenarnya Dimitri Ivanovski lebih dulu lebih dulu menemukan virus, tetapi gagal melaporkan penemuannya.

Carolus Linnaeus

 Carolus Linnaeus (1707-1778) adalah ahli botani dan taksonomi dari Swedia. Linnaeus adalah seorang pengelola makhluk hidup yang termahsyur. Pada tahun 1735, ia menerbitkan Systema Naturae yang didalamnya membagi tumbuhan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan organ kelaminnya. Ia dianggap sebakai penemu taksonomi modern, dan pada tahun 1749, ia memperkenalkan tatanama binominal nomenclature. Sejak tahun 1761, ia dianugerahi gelar kebangsawanan dan bernama Carl Von Linne.

Reptilia Modern

Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan yang paling beraneka ragam (dengan jumlah total sekitar 6500 spesies) adalah Chelonia (kura-kura), Squamata (kadal dan ular), dan Crocodilia (alligator dan buaya).

Kura-kura berkembang selama zaman Mesozoikum dan hanya sedikit berubah sejak zaman itu. Cangkangnya yang umumnya keras, suatu adaptasi yang melindungi diri dari predator, benar-benar membantu keberhasilan jangka panjang tersebut.kura-kura kembali ke air selama evolusi dan merangkak ke darat untuk meletakkan telurnya.


Kamis, 08 Juli 2010

Masa Reptilia

Reptilia jauh lebih menyebar, lebih banyak jumlahnya, dan lebih beraneka ragam selama zaman Mesozoikum dibandingkan dengan saat ini. Mari kita lihat sepintas masa yang dikenal sebagai masa reptilia ini.
Asal mula dan radiasi evolusioner awal reptilia. Fosil reptilia tertua ditemukan di batuan yang berasal dari akhir masa Karboniferus; berumur sekitar 300 juta tahun. Leluhurnya adalah salah satu amfibi di masa Devon. Dalam dua gelombang besar radiasi adaptif, reptilia menjadi vertebrata darat yang dominan dalam suatu dinasti yang bertahan selama lebih dari 200 juta tahun.
Penyebaran reptilia utama pertama kali terjadi pada awal masa Premium, yaitu masa terakhi Paleozoikum, dan menjadi dua cabang evolusi utama;
1.       Sinapsida. Cabang tersebut memiliki beraneka ragam reptilia yang mirip mamalia yang disebut Terapsida, termasuk organism yang kemungkinan merupakan leluhur mamalia.

Selasa, 06 Juli 2010

Karakteristik Reptilia

anatomi kura-kura
Reptilia memiliki bebeerapa adaptasi untuk kehidupan darat yang umumnya tidak dimiliki oleh amphibia. Sisik yang mengandung protein keratin membuat kulit reptilia kedap air, sehingga membantu mencegah dehidrasi di udara kering. Kulit berkeratin merupakan analog hewan vertebrata dari kutikula berkitin pada serangga dan kutikula berlilin pada tumbuhan darat. Karena reptilia tidak dapat bernafas melalui kulit yang kering, maka sebagian besar reptilia mendapatkan semua kebutuhan oksigennya melalui paru-paru. Banyak kura-kura juga menggunakan permukaan lembab pada kloakanya untuk pertukaran gas.

seekor reptil yang sedang berusaha keluar dari telurnya
Sebagian besar reptilia menghasilkan telur amniotik bercangkang. Fertilisasi pada reptilia terus terjadi secara internal, sebelum cangkang disekresikan melalui saluran reproduksi betina. Beberapa spesies ular dan kadal adalah hewan vivipar, membran ekstraembrioniknya membentuk plasenta yang memungkinkan embio mendapatkan nutrien dari induknya.

Senin, 05 Juli 2010

Reptilia

Keals reptilia suatu kelompok yang beraneka ragam dengan banyak garis keturunan yang sudah punah, saat ini diwakili oleh sekitar 7000 spesies, sebagian besar kadal, ular, penyu, atau kura-kura, dan buaya. Ini adalah pengelompokan secara tradisional didasarkan pada kemiripan semua tetrapoda tersebut. Namu, analisis kladistik menunjukkan bahwa pengelompokan semua vertebrata tersebut di dalam satu kelas yang tidak menyertakan burung merupakan suatu hal yang tidak sesuai dengan filogeni. Burung ternyata memiliki kekerabatan yang lehih dekat dengan buaya daripada antara kura-kura dengan buaya. Pada kenyataannya, kelas reptilia tidak dapat didefinisikan kecuali oeh tidak adanya cirri-ciri yang membedakan burung (bulu terbang) dan mamalia (rambut dan kelenjar susu). Terlepas dari permasalahan taksonomik ini, mempelajari reptilia (dalam pengertian tradisional) memberikan fakta-fakta yang membantu kita memahami semua hewan amniota. Dengan demikian, kita akan mengikuti tradisi dalam kasus ini dan mengakui kelas reptilia , aves, dan mamalia yang sudah dikenal.

Nasti Kompleks



Yang termasuk gerak kompleks misalnya gerak membuka menutupnya sel penutup pada stomata. Gerakan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor yang bekerja sama sehingga dapat menyebabkan terjadinya gerak.
Gerak membukanya stomata pada siang hari dan menutupnya pada malam hari karena adanya perubahan turgor pada sel penutup.
Berbagai faktor yang mengatur membuka menutupnya stomata adalah cahaya,suhu,air, dan zat kimia.

Fotonasti dan Termonasti

Gerak termonasti adalah gerak nasti karena adanya pengaruh suhu, sedangkan fotonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh cahaya. Gerak ini dijumpai pada banyak tumbuhan, seperti gerak mekarnya punga pukul empat (Mirabilis jalapa), bunga waru, bunga mentimun, labu, dan sebangsanya.
Bunga-bunga tersebut tidak dapat setiap saat mekar. Mekarnya hanya pada jam-jam tertentu saja, yaitu sekitar pukul 16.00-17.00.
Menurut berbagai penelitian, gerak mekarnya bunga tersebut karena pengaruh berbagai faktor yang salling terkait, cahaya, suhu, kelembapan udara di sekitarnya. Faktor-faktor tersebut yang menyebabkan terjadinya perubahan tusgor pada bunga, sehingga bunga mekar.

Selasa, 11 Mei 2010

Seismonasti dan Niktinasti

Seismonasti atau Thigmonasti

Gerak seismonasti adalah gerak yang disebabkan oleh getaran atau sentuhan. Misalnya, gerak membuka dan menutupnya daun atau putri malu (Mimosa pudica) jika disentuh atau bergetar. Jika ujung daun putri malu disentuh maka akan terjadi aliran air yang menjauhi daerah sentuhan. Adanya aliran air ini menyebabkan kadar air di daerah sentuhan berkurang, sehingga tekanan turgornya mengecil. Akibatnya daun putri malu akan menutup dan tampak seperti layu.
Jika dibiarkan beberapa saat daun akan membuka kembali, karena air mengalir kembali ke daerah sentuhan. Lamanya waktu menutup tergantung pada suhu dank eras halusnya getaran.
Arah gerak menutupnya daun putri malu adalah tetap, walaupun pusat rangsangnya diubah.

Niktinasti atau gerak tidur

Gerak menutupnya daun berbuah polongan (Leguminosae) karena pengaruh gelap atau menjelang malam merupakan contoh gerak niktinasti. Seperti halnya pada gerak seismonasti, gerakan juga disebabkan karena menurunnya tekanan turgor sel-sel pada daerah persendian tangkai daun. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena terjadinya perubahan susunan kimia pada sel-sel tersebut karena pengaruh perubahan suhu.

Gerak Esionom

Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan karena adanya rangsang dari luar. Berdasarkan sifatnya, gerak esionom dibedakan menjadi tiga, yaitu gerak nasti, gerak tropisme, dangerak taksis.

Gerak nasti

Gerak nasti adalah gerak tidak bebas organ tubuh tumbuhan yang disebabkan terjadinya perubahan tekanan turgor akibat adanya rangsang dari luar. Arah gerak ini tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang. Adanya rangsangan, terjadilah perubahan tekanan turgor pada sel-sel  yang menyusun organ tubuh tersebut. Tekanan turgor adalah tekanan air pada dinding sel yang disebabkan oleh perubahan kadar air dalam sel. Jika kadar air meningkat maka tekanan turgornya akan meningkat pula, sebaliknya jika kadar air turun maka tekanan turgornya akan turun juga.

Perubahan tekanan turgor ini dipengaruhi oleh sentuhan, cahaya, kelembapan, maupun suhu lingkungan. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, gerak nasti dibedakan menjadi beberapa macam. Jenis-jenis gerak nasti akan dibahas pada postingan selanjutnya

Minggu, 09 Mei 2010

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan adalah bertambah besarnya suatu individu akibat pembelahan mitosis dan penambahan materi. Perkembangan adalah diferensiasi sel membentuk struktur dan fungsi tertentu.

 Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan berkecambahnya biji. Perkecambahan terjadi malalui proses fisika, yaitu penyerapan air dan proses kimia, yaitu aktivitas enzim. Perkecambahan disebut epigeal jika kotiledonnya terangkat ke atas permukaan tanah, dan hypogeal jika kotiledonnya tetap berada di bawah permukaan tanah. Titik tumbuh pada tumbuhan terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar meliputi air, cahaya, kelembapan, dan makanan. Faktor dalam meliputi gen dan hormon.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh hal-hal berikut. Makanan, berguna untuk sumber energi dan simtesis komponen sel. Air, berguna untuk fotosintesis dan mengaktifkan reaksi enzimatik. Suhu yang optimum diperlukanuntuk kerja enzim. Kondisi lembap diperlukan untuk aktifitas pemanjangan sel. Cahaya, berpengaruh pada pertumbuhan dan pembuangan. Gen, dibutuhkan untuk mengotrol sintesis protein. Hormon berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, misalnya auksin, sitokinin, giberelin, asam traumalin, dan kalin.

Jumat, 02 April 2010

Revolusi Biru


Laut merupakan sumber daya alam yang cukup besar. Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan protein yang tidak hanya didapat dari hewan darat tetapi juga hewan laut.
Untuk meningkatkan sumber daya alam di lautan, maka dilaksanakan revolusi biru. Jadi dengan kata lain revolusi biru ialah pengembangan teknologi pemanfaatan sumber daya hayati laut, guna memenuhi kebutuhan pangan manusia.
Sumber daya alam dari laut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sumber daya alam hayati dan non hayati. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya yang berasal dari mahluk hidup, misalnya:
1.       Jenis tumbuhan meliputi alga (rumput laut) yang dapat diolah menjadi agar-agar dan sumber karbohidrat.
2.       Jenis hewani, misalnya ikan, kerang, mutiara, dan bangsa udang-udangan yang menyimpan protein tinggi. Banyak jenis ikan yang dimanfaatkan sebagaipemenuh kontumsi manusia. Khusus kerang mutiara merupakan sumber daya laut yang sangat potensial
Sumber non hayati, yang terdiri dari
1.       Air laut yang banyak mengandung Mg dan NaCl.
2.       Nodul di dasar laut yang berupa endapan Mn, Ni, Co, Cu, Au, dan Zn yang sangat dibutuhkan bagi industry.
3.       Energy, merupakan sumber daya yang potensial untuk pembangkit listri dan sebagainya.
Usaha-usaha atau tindakan yang dilakukan dalam revolusi biru misalnya:
1.       Membersihkan permukaan laut dari kotoran berupa cairan minyak, limbah beracun dan pencemaran lainnya.
2.       Menghindari penangkapan ikan yang tak kenal batas dan menciptakan undang-undang perlindungan.
3.       Melarang penggunaan alat yang dapat membahayakn orgnisme laut.

Sistem Regulasi Manusia

System regulasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem endokrin/hormon, dan indra. Sistem saraf bekerja cepat dalam menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja lambat dalam. Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, akson, dendrit, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus ranvier. Sel saraf yang berfungsi menerima rangsang (reseptor) disebut saraf sensori. Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke efektor disebut saraf motori. Sedangkan sel saraf yang menghubungkan neuron sensori dan neuron motori disebut neuron intermediat.
Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu melalui perubahan muatan listrik pada sel saraf dan melalui sinapsis gerakan ada manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak biasa dan gerak refleks. Pada gerak biasa, rangsang melalui jalur neuron sensori-interneuron-otak-neuron motori-efektor.sedangkan gerak refleks tidak melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil (serebelum), jembatan varol, dan medulla oblongata (sumsum lanjutan). Setiap bagian otak memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur kerja tubuh. Otak besar berfungsi sebagai pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, kenisfan, dan interpretasi kesan. Otak kecil sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi motor/gerakan. Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin.
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yang berasak dari saraf-saraf yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik. Kerja kedua sistem saraf ini selalu berlawanan antagonis).
Sistem endokrin (hormon) pada manusia terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin, yang terdiri dari kelenjar hipofisis, pineal, hipotalamus, tiroid, paratiroid, timus, adrenal, pancreas, dan kelamin (testis dan ovarium).
Alat indra pada manusia ada lima macam, yaitu indra penglihat (mata), pencium (hidung), pendengar (telinga), pengecap (lidah), peraba dan perasa (kulit).
Reseptor pada mata disebut sel konus (kerucut) dan sel basilus (batang). Reseptor pada rongga hidung adalah sel-sel olfaktori. Reseptor pada teminga adalah organ korti. Reseptor pada lidah adalah tunas-tunas pengecap. Reseptor pada kulit adalah korpuskula pacini, ujung saraf ruffini, ujung saraf Krause, dan korpuskula meissner.
Pemakaian narkotika dapat mengganggu kerja sistem saraf. Narkoba dapat digolongkan menjadi stimulan (perangsang, seperti amfetamin dan kokain), depresan (penenag, seperti barbiturat, opium, morfin), dan halusinogen (mempegaruhi persepsi penglihatan dan pendengaran subjek dan juga peningkatan respon emosional.

Senin, 08 Maret 2010

Teori Tentang Terjadinya Makhluk Hidup

KONSEP TENTANG TERJADINYA MAKHLUK HIDUP

Macam-macam pandangan telah dikemukakan mengenai asal mula teriadinya kehidupan di bumi ini. Dari beberapa pendapat, percobaan, dan pengamatan para ahli lahirlah beberapa hipotesis dan teori tentang asal-usul kehidupan.

1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)

Teori ini pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan dan filosof Yunani bernama Aristoteles, yang hidup pada tahun 384-322 SM. Aristoteles berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi secara spontan (generatio spontanea). Dengan kata lain, makhluk hidup terjadi dengan sendirinya dari benda mati (abiogenesis).

2. Teori Biogenesis

Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula. Tokoh dalam teori biogenesis yang terkenal adalah Fransisco Redy, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Ketiganya menyangkal teori abiogenesis.

2.1. Percobaan Fransisco Redy (1688)

Fransisco Redy melakukan suatu percobaan dengan menggunakan sepotong daging yang dimasukkan dalam tiga buah labu.

v Labu pertama diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup rapat

v Labu kedua diisi sepotong daging, kemudian labu ditutup dengan kain kasa

v Labu ketiga diisi sepotong daging, dan labu dibiarkan terbuka.

Dari hasil percobaannya tersebut Redy menyimpulkan bahwa jika lalat dicegah agar jangan sampai meletakkan telurnya pada daging, maka makhluk hidup (belatung) tidak akan muncul dari daging tersebut. Jadi, menurut Redy, makhluk hidup berasal dari telur (Omne vivum ex ovo).

2.2. Percobaan Lazzaro Spallanzani (1750)

Dalam percobaan yang dilakukannya, Lazzaro Spallanzani menggunakan tiga buah tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu dan diberi perlakuan sebagai berikut:

v Tabung pertama tidak dipanaskan, lalu ditutup rapat

v Tabung kedua dipanaskan sampai mendidih, lalu dibiarkan terbuka

v Tabung ketiga dipanaskan sampai mendidih, lalu ditutup rapat

Dari hasil percobaannya, Spallanzani menyatakan bahwa apabila kaldu dididihkan kemudian tabung ditutup rapat, maka kaldu tidak akan membusuk sehingga tidak dijumpai makhluk hidup.

2.3. Percobaan Louis Pasteur (1862)

Louis Pasteur berusaha memperbaiki percobaan-percobaan yang telah dilakukan para ahli sebelumnya. la menggunakan labu berbentuk leher angsa (seperti huruf s). Labu percobaan diisi dengan air kaldu, kemudian dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu labu ditutup dengan penutup yang mempunyai pipa berbentuk huruf s. Setelah diamati beberapa hari ternyata kaldu dalam labu percobaan tidak berubah.

Dari percobaan itu Pasteur menyimpulkan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan lain (Omne vivum ex vivo).

Sel







TEORI TENTANG SEL

1. Scheleiden dan Schwan “sel merupakan unit struktural dari makhluk hidup”

2. Max Schultze “sel merupakan unit fungsional”

3. Rudolf Virchow “sel merupakan unit pertumbuhan “omnis Cellula Cellula

4. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma

5. Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel

ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL

Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).

2. Sitoplasma dan Organel Sel.

3. Inti Sel (Nukleus).

1. Selaput Plasma (Plasmalemma)

Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).

Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).

Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain.

Khusus pada sel tumbuhan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).

Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan Iain-lain.

Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.


SISTEM TRANSPORT MELALUI MEMBRAN

1. Transpor pasif

v Osmosis

v Difusi

v Difusi terfasilitasi

2. Transpor aktif

2. Sitoplasma dan Organel Sel

Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma, khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.

Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.

Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).

a. Retikulum Endoplasma (RE)

Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu:

v RE. Granuler (Rough E.R)

v RE. Agranuler (Smooth E.R)

Fungsi R.E. adalah sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

b. Ribosom (Ergastoplasma)

Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

c. Miitokondria (The Power House)

Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi); karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”.

d. Lisosom

Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzimnya itu bernama Lisozym.

e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)

Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.

f. Sentrosom (Sentriol)

Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

g. Plastida

Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :

1. Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:

v Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,

v Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).

v Proteoplas (untuk menyimpan protein).

2. Kloroplas, yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

3. Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya:

v Karotin (kuning)

v Fikodanin (biru)

v Fikosantin (ungu)

v Fikoeritrin (merah)

h. Vakuola (Rongga Sel)

Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas. Vakuola berisi :

v garam-garam organik

v glikosida

v tanin (zat penyamak)

v minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar, Zingiberine pada jahe)

v alkaloid (misalnya Kafein pada kopi, Kinin, Nikotin pada tembakau, Likopersin pada tomat dan Iain-lain)

v enzim

v butir-butir pati

Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vakuola non kontraktil.

i. Mikrotubulus

Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan. Selain ilu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.

j. Mikrofilamen

Seperti Mikrotubulus, tetapi Iebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.

k. Peroksisom (Badan Mikro)

Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

3. Inti SeI (NukIeus)

Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :

a. Selaput Inti (Karioteka)

b. Nukleoplasma (Kariolimfa)

c. Kromatin / Kromosom

d. Nukleolus (anak inti).

Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :

a. Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri, ganggang biru.

b. Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).

Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.